Kenali, Jelajahi, Cintai & Banggalah dengan Jambimu

Since 2012
  • Tari Sekapur Sirih

    Tari persembahan untuk menyambut tamu yang diagungkan.

  • Tekuluk

    Simbol Kecantikan Gadis Melayu Jambi.

  • http://i345.photobucket.com/albums/p371/taujambi/header%203-01_zpsgyl9lesa.jpg

    Tari Ayun Luci Ngadu Sakti

    Salah satu tarian yang mengandung mistis dari Kerinci, sungguh budaya yang luar biasa.

  • Ragam Kuliner Jambi

    Lemang khas dari Desa Lempur Kerinci .

  • Pesona Batik Jambi

    Salah satu dari ribuan batik yang menjadi identitas bangsa Indonesia yang telah diakui dunia .

  • Atap Sumatera 3805 mdpl

    Gunung Kerinci merupakan gunung api tertinggi di Indonesia, tidak heran menjadi salah satu gunung yang diminati para pendaki.

  • Taman Bumi (Geopark) Merangin

    Keragaman geologi, hayati dan budaya yang diturunkan tuhan di bumi Merangin .

  • Gentala Arasy

    Salah satu jembatan pedestrian dengan kontruksi bangunan berbentuk S yang unik .

  • Bumi Melayu Seribu Candi, Muarajambi

    Kawasan candi yang luasnya mencapai 3.981 hektar peninggalan Kerajaan Melayu Jambi dan Sriwijaya abad ke 7.

  • Suku Anak Dalam

    Suku anak dalam adalah merupakan sebutan bagi orang yang tinggal di hutan/rimba yang merupakan salah satu suku penduduk asli Jambi.

  • Kayu Aro

    Kebun teh terluas, tertua dan kualitas terbaik di Dunia .

  • Taujambi 2012 - 2014

    Berkomitmen selalu menggali dan berbagi informasi seputar Jambi.

Sabtu, 05 November 2016

Danau Lingkat Lempur, keindahan dan misterinya.

    Photo: HW.Pamungkas

Danau Lingkat berada di Desa Lempur Kecamatan Gunung Raya, Kerinci, Jambi.  Danau seluas lebih kurang 12 hektar ini berada pada ketinggian 1.100 meter diatas permukaan laut (mdpl), mengakibatkan disekitar danau hawanya terasa sangat sejuk khas daerah pegunungan. Danau ini merupan salah satu dari lima 5 danau alami di Lempur yakni Danau Kaco, Danau Lingkat, Danau Kecik, Danau Duo dan Danau Nyalo.  Untuk sampai di Danau Lingkat diperlukan waktu sekitar 15 menit dari Desa Lempur atau 1 jam dari Sungai Penuh yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan motor maupun mobil.

Hijaunya air danau dan pantulan warna dari pepohonan kayu manis (cassiavera) yang mengelilingi Danau Lingkat ini menciptakan pesona tersendiri. Kerinci memang dikenal sebagai penghasil Kayu Manis yang telah terkenal ke manca negara. Air danau yang hijau sebenarnya berwarna jernih, tapi karna banyaknya ganggang berwarna hijau menyebabkan air danau seolah-olah hijau dan merefleksikan pepohonan yang ada disekitarnya. Dengan dikelilingi bukit dan hutan yang masih alami, suasana disini masih sangat asri, hal lain yang menarik di danau ini, yakni masih dapat didengar suara binatang seperti siamang, burung dan yang lainnya ketika matahari mulai bersinar.

Pada salah satu pojok danau, persisnya diujung sebelah kanan, dipercaya oeh masyarakat sekitar sebagai tempat pemandian tujuh putri dewa penguasa danau. Waktu putri-putri itu mandi bisa diketahui dengan memekarnya bunga disekitar tempat pemandian pada saat-saat tertentu. Menariknya, bila mekar bunga itu mengeluarkan aroma yang sangat wangi. Pada seberang danau ini juga, terdapat sebuah batu besar. Uniknya, warna batu tersebut berbelang-belang, sehingga batu itu kemudian dinamakan “batu belang”. Konon kabar menurut masyarakat setempat, batu itu merupakan tempat dewa “belimau”, atau mandi membersihkan diri dengan ramuan khas tradisional. Batu tersebut masih ada sampai sekarang.



                                                                 Taujambi, 2016
.
Menurut masyarakat setempat nama “lingkat” berasal dari kata “ingkat” yang berarti rantang. Nama itu dipakai karena konon air danau tersebut pernah ditimba oleh nenek-moyang masyarakat setempat menggunakan rantang. Ceritanya, dulu sekitar abad ke- 16 ada seorang anak gadis dari Desa Selampaung, tidak jauh dari Desa Lempur, hilang saat naik perahu di danau ini. Karena anaknya tidak pulang-pulang ke rumah, orangtua si gadis dibantu masyarakat desa pergi mencarinya ke danau. Tapi usaha itu sia-sia, dan warga pun kembali ke Desa Selampaung.

Malam harinya seorang tokoh adat kampung Selampaung bermimpi. Beliau diberitahu bahwa si gadis dibawa oleh “orang gunung”, makhluk halus penghuni danau. Lantaran masih penasaran, keesokan hari warga kembali melakukan pencarian di danau. Air danau ditimba beramai-ramai menggunakan rantang, namun si gadis tetap saja tidak ketemu. Orangtua si gadis yang tidak diketahui namanya sampai kini itu akhirnya pasrah pada keadaan anaknya tidak ditemukan. Masyarakat setempat kemudian bersumpah tidak akan memakai perahu lagi di Danau Lingkat. Bahkan beberapa tokoh masyarakat kampung melarang warganya mengunjungi danau itu. Hal itu terjadi hingga beratus-ratus tahun.

Kemudian entah siapa yang memulai, di awal tahun 80-an masyarakat Lempur dan sekitarnya, termasuk Selampaung, mulai berani datang ke Danau Lingkat. Sesuai sumpah para leluhurnya, hingga saat ini masyarakat sekitar danau tidak berani berperahu di Danau Lingkat. Untuk sekedar bermain di danau warga menggunakan rakit bambu. Warga setempat juga mengingatkan pengunjung danau agar tidak bicara sombong, takabur dan selalu menjaga sopan santun. “Asal tidak takabur, tidak apa-apa berakit di danau ini,” kata masyarakat sekitar.
Sungguh anuhgrah terindah dari sang pencipta di "Sepenggal Tanah Surga". Percaya atau tidak, yang pasti Danau Lingkat masih menyimpan segudang misteri dan aura mistis. Namun karena keindahannya danau ini sangat cocok dijadikan objek wisata. 

Jika anda mengunjunginya, jadilah pengunjung yang bijak dengan menjaga kebersihan, kelestarian, sopan santun serta menjunjung aturan yang berlaku. Ingat bukan anda saja yang ingin menikmati pesona keindahannya, masih banyak orang lain yang juga berhak menikmati keindahannya termasuk anak cucu kita kelak.




Source:
Taujambi
Piadetra, Evelyn, 2012
HW.Pamungkas, 2016

Share:

Sekapur Sirih

Sejarah, tradisi, budaya, dan kekayaan alam Jambi, menjadi sumber inspirasi yang tak pernah habis untuk digali. Semuanya menggambarkan keindahan, rasa syukur dan keluhuran budi masyarakat Jambi.

Mari bersama menjaga dan melestarikan alam serta budaya daerah Jambi. Mencintai Indonesia dimulai dengan mencintai daerah sendiri. Mengenali Indonesia dimulai dengan mengenali daerah sendiri. #TauJambi

Salam kebanggaan kami,
Salam Sepucuk Jambi Sembilan Lurah

Follow On Us Instagram

TauJambi. Diberdayakan oleh Blogger.

Twitter